VERBAL FLUENCY SEBAGAI DOMAIN KOGNITIF YANG PALING MEMENGARUHI AKTIVITAS FUNGSIONAL LANSIA DI PULAU JAWA

Pendahuluan: Prevalensi gangguan kognitif dan disabilitas fungsional meningkat seiring pertambahan usia. Penurunan pada subdomain meningkatkan risiko terjadinya lansia.
 Tujuan: Memperoleh gambaran mengenai kemampuan lansia dalam melakukan aktivitas serta faktor khususnya masyarakat di pulau Jawa.
 Metode: Penelitian potong lintang dengan menggunakan data sekunder dari Indonesian Family Live Survey (IFLS-5) tahun 2014-2015 yang dilakukan terhadap responden berusia 60 atau lebih. Gangguan fungsi dinilai metode Telephone of Cognitive Status(TICS). Terdapat beberapa domain TICS total skor 0-34, kemungkinan mengalami global jika ≤13. Verbal fluency (VF) dikatakan terganggu nilai <16. Kemandirian Instrumental Activity Daily Living(IADL).
 Hasil: Diperoleh 1688 responden, sebagian besar 60-74 (88,7%), wanita (54,3%), pendidikan kurang sembilan (72,8%), tinggal daerah urban (58,4%). Sebanyak 26,7% global, 73,6% verbal terganggu, 28,6% memerlukan bantuan IADL. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara IADL Diskusi: Berdasarkan multivariat, paling memengaruhi adalah usia, sedangkan fluency. Responden lebih 75 masing-masing 2,2 1,7 kali berisiko ketergantungan IADL.
 Kata Kunci: Living, kognitif, lansia,